Belajar dari Teletubbies

Satu senyuman. Satu sentuhan. Satu pelukan.

Pernah dengar bahwa pelukan adalah nutrisi bagi jiwa?

Belum pernah?

Sekarang saya bilang lagi: pelukan adalah nutrisi jiwa.

Iya, benar.

Tidak percaya? Coba saja.

Kamu pikir, apa sebabnya Tinky-Winky, Dipsy, Lala, dan Poo selalu tersenyum?

Karena meski terhalang perut gendut dan kepala sebesar baskom, mereka tak pernah alpa berpelukan.

Karena perbedaan warna tak membuat mereka absen menyayangi.

Karena ukuran tak menghalangi mereka untuk berbagi cinta, meski ditontoni orang sejagat raya.

Pelukan adalah nutrisi jiwa. Suplemen hati yang tak perlu dibeli di toko obat.

Tidak percaya?

Kamu pikir, apa sebabnya Teletubbies tak pernah menangis?

Ah, sekarang kamu bilang saya konyol. Teletubbies hanya tokoh fiksi anak-anak.

Tapi, toh mereka tersenyum.

๐Ÿ™‚

Jadi, ayo, ayo, belajar dari Teletubbies.

Satu senyuman setiap hari. Satu sentuhan. Satu pelukan.

Cairkan penat di hati. Semaikan cinta. Dan rayakan kehidupan.

Hening

Ketika jiwamu bak gelombang yang terpecah dan terhempas

Sampai riak beningnya hilang menyisakan keruh yang bergolak

Kembalilah pada hening

Di sana akan kautemukan pancuran jernih yang bukan fatamorgana

Ketika akalmu tertindas kalut

Sampai tak ada ruang untuk logika dan rasio

Kembalilah pada hening

Akan kautemukan jawaban dalam sunyi yang merebak

Ketika hatimu pilu sampai sesak dadamu

Tercekik kerongkonganmu dan tersekat lidahmu

Kembalilah pada hening

Dimana jiwamu sanggup bersuara tanpa batas

Ketika gundah jiwamu

Sampai menangis tak mampu tertawa tak sanggup

Dan senyum enggan mampir bahkan sekadar mengisi celah di antara detik

Kembalilah pada hening

Dan akan kau temukan sejumput damai dalam sunyi tak bertepi

Ketika matamu menjadi nanar dan wajahmu putih

Bukan karena disergap penyakit

Melainkan tercekam galau dan terhimpit nyeri

Kembalilah pada hening

Dan akan kau temukan kesembuhan yang menghapus segala luka

Ketika gelisah kalbumu dan tak kunjung habis pencarianmu

Sampai akalmu lelah bertanya dan jiwamu meranggas

Tersuruk dalam penat tanpa ujung

Melampaui batas daya hingga dirimu tak lebih dari sekeping kaca rapuh

Temukan jawabanmu dalam hening

Jangan takut sendirian dalam hening

Karena justru di sanalah kau akan bertemu separuh jiwamu

Yang telah lama menanti untuk muncul dan menyatu

Sehingga engkau menjadi utuh, sebagaimana adanya

Dan akhirnya engkau akan sanggup

Sepenuh hati berkata kepada Hidup dan Cinta: โ€œSelamat Datang.โ€

Janggal

Ada sesuatu yang janggal saat aku melihatmu malam ini. Bukan sesuatu yang tak menyenangkan, hanya sedikit janggal yang memercikkan berbagai rasa di hatiku.

Janggal itu singgah ketika aku melihat ke dalam matamu dan menemukan nyaman di sana, padahal kita baru dua kali bertemu. Dan pertemuan pertama kita, dimana aku menjumpaimu dengan wajah kusut, bau matahari dan rambut berminyak adalah sesuatu yang tak bisa kubanggakan.

Janggal itu muncul ketika aku mendengarmu bicara dan menemukan kehangatan yang telah lama kucari. Hangat yang kurindukan walau aku tak pernah kehilangan selimut rajut merah muda yang selalu menemaniku tiap malam. Mungkin bukan tubuhku yang mendamba hangat itu. Mungkin jiwaku.

Janggal itu terasa ketika mendengarmu tertawa dan menyimak perkataanmu, seolah aku bisa ikut menyelami setiap kata yang kau ucapkan dan menghayati setiap gelak yang meluncur dari mulutmu. Barangkali di situlah aku menyadari, telah lama aku membutuhkannya.

Janggal itu hadir ketika aku mendapati diriku bisa ikut tergelak bersamamu. Melontarkan apa yang tak mampu terverbalkan kepada orang lain, terbahak geli tanpa beban, mencabut sumbat-sumbat hati yang telah lama menyumpal jiwa.

Malam ini, jiwaku bersuara lagi ketika mendengar kata-katamu.

Malam ini, jiwaku tersenyum menyibak tawamu yang bening.

Malam ini, jiwaku menyambut separuh diriku, ketika kita bersua sekaligus berjalan sendiri-sendiri dalam hening.

Malam ini, kutemukan lagi secercah nyaman dan hangat yang didamba hati dan ragaku, ketika kusadar aku tak perlu menjadi orang lain untuk bisa bersamamu.

Terima kasih.

*Hei, kalian. Iya, kalian berdua, thanks for being an inspiration. ๐Ÿ˜‰