Go Green, Go Glocal

homemadedeo

Go Green. Istilah yang mulai populer beberapa tahun lalu ini kini bisa kita dengar di mana-mana. Hampir semua negara di seluruh dunia mengadopsi konsep ini, tak terkecuali Indonesia. Meski tercantum dalam kategori negara dunia ketiga, Indonesia tak ingin ketinggalan memberi kontribusi bagi bumi yang semakin renta. Dengan alternatif yang beragam, ramah lingkungan dan minim emisi karbon, bisa jadi ‘go green’ adalah satu-satunya gaya hidup yang bisa menyelamatkan bumi.

Namun, tak jarang pula kita dengar keluhan, “Go green? Mahal!” karena produk-produk yang menjunjung konsep ramah lingkungan memang umumnya dihargai lebih tinggi ketimbang produk-produk lain yang mudah dijumpai di supermarket dengan harga miring. Saya pernah menemukan sikat gigi dari bambu yang dihargai enampuluh ribu rupiah. Bandingkan dengan harga sikat gigi di supermarket yang hanya seperenamnya. Tak heran masih banyak masyarakat yang merasa sangsi dan enggan mengadopsi gaya hidup baru ini.

Lantas, apa alternatif yang dapat ditempuh agar ‘go green’ tak lagi jadi konsep yang mengundang keraguan? Kita bisa mewujudkan gaya hidup ramah lingkungan dengan bahan-bahan yang dapat diperoleh dengan mudah, sejauh jangkauan tangan kita, tanpa harus mengeluarkan biaya besar, namun memiliki kualitas yang bisa bersaing dengan produk internasional. Glocal. Produk buatan lokal dengan kualitas global.

Saya pun mulai bereksperimen. Saya mengganti deodoran buatan pabrik dengan deodoran buatan sendiri* yang menggunakan minyak kelapa murni, baking soda dan maizena—semuanya sudah tersedia di dapur. Saya meninggalkan lulur pabrikan dan menggunakan garam dicampur minyak kelapa dan minyak kayu putih untuk mengangkat sel-sel kulit mati di tubuh. Hasilnya amat mengejutkan. Selain biaya yang lebih murah dan kualitas yang tak kalah baik, saya terbebas dari rasa takut karena produk perawatan tubuh buatan pabrik biasanya mengandung bahan yang kurang aman (deodoran umumnya mengandung aluminium yang dapat memicu kanker). Saya merasa jauh lebih percaya diri karena produk-produk ramah lingkungan pastinya juga ramah bagi kesehatan. Saya tak lagi didera rasa khawatir, dan saya bisa berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar saya. Perasaan yang luar biasa.

Bagi saya sekarang, ‘go green’ bukan lagi sebuah konsep di awang-awang atau slogan populer yang bertebaran di mana-mana. ‘Go green’ adalah bagian dari keseharian saya; gaya hidup yang saya adopsi secara sadar, sepenuh hati. Kalau saya bisa, mengapa kamu tidak? 🙂

 

*Seperti pada gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *