Joker


Sebut saya ketinggalan jaman karena baru menonton ‘The Dark Knight’ saat orang-orang sudah hafal ceritanya dan mengoleksi DVD bajakannya.

Sebut saya aneh karena meski Batman dicanangkan sebagai tokoh utama, buat saya Joker adalah juaranya. Lepas dari ia diperankan seorang aktor yang mati overdosis sebelum sempat menyaksikan penampilan terbaiknya diputar di bioskop. Lepas dari kejeniusan Christopher Nolan. Dan lepas dari betapa kurang gantengnya si pemeran Bruce Wayne.

Sebut saya anomali karena menganggap Joker lebih dari sekadar penjahat psikopat di film-film superhero made-in Hollywood, yang membuat saya berhenti menonton Superman dan Spiderman sejak lama. Joker lebih dari itu. Dia penjahat yang pantas diacungi dua jempol. Empat, dengan jempol kaki.

Sebut saya sinting, karena seandainya Joker betul-betul ada di kehidupan nyata, saya akan menjabat tangannya erat-erat sambil bilang, “Senang bertemu Anda,” meski sehabis itu saya terkencing-kencing di celana dan mimpi buruk selama seminggu.

Sebut saya gila, karena berjam-jam setelah film itu usai, kalimat-kalimat Joker tidak sudi lepas dari otak saya, dan entah bagaimana, buat saya sekarang, dialah pahlawannya.

15 Replies to “Joker”

  1. Sepakat!

    Diriku mendaftarkan diri jadi anggota keanehan + kegilaan ini. (Masih ada tempat bukan? Kan lumayan, ketambahan 4 jempolku lagi.Hehehe!). ‘Dark Knight’ akan jadi ‘light’ tanpa Joker.

  2. Wadooh, berarti aku lebih ketinggalan jaman dowk krn blm nonton tuh film.hehehe

    Klo aku siy ga terlalu suka film Batman, ya salah satunya mungkin krn sosok Joker-nya terlalu serem menurutku.

    Superman is the best !!:)

    Biarpun salah satu temen sempet nyeletuk gini ” Males ah nonton Superman, masa cuma lepas kacamata trus poni-nya dibentuk huruf S, orang-orang ga bisa nebak klo itu Clark Kent ?
    Mending Batman ma Spiderman masih pake topeng, wajar orang ga kenal.
    hehehehe.

    yaaa..namanya selera.ya ngga ??^_^

    2 jempol deh buat postingan keren-nya, Jen..ternyata jabatan HERO itu ga melulu milik tokoh protagonis ya.hehehe sipp..sipp..

    Tapi bakal tambah 2 jempol *kaki* lagi klo Hero-nya superman,Jen! 😉

  3. hahaha…
    pendapat yg tegas n berani…
    di saat yg laen memuji batman,ternyata ada jg yg mengacungkn jempol buat joker..
    Kl saya sendiri..hmmm…uda lupa dengan cerita secara keseluruhannya.
    hahaha…
    tapi saya setuju kl ga da joker,jd na bukan dark dong! ^^
    truss..peran antagonis jauh lbh sulit ketimbang jd orang bae n dicintai semua org.
    rite? >,<

  4. Sepakat, Jenny. Tapi saya ingin bilang sesuatu untuk tulisan ini, “Why so serious?” hehehe

    scene yang paling berkesan adalah ketika Joker bilang: “Me? want to kill you? Haha…you are kidding me. You complete, me!”

  5. dhe3: iya deh… viva Superman! ^_^

    Petruk: ;-D

    Ivy.Puppy: dimana2 kayaknya peran antagonis emang lebih susah… juga di kehidupan nyata. Meski yang keliatan sebaliknya. Hehehe.

    Fahd: why take it seriously? 😉
    Ah, ya. I love that scene, too.

  6. ehm… sebenarnya mbak (dan anggota freak klub ini) tidak gila kok, krn memang si heath jauh lebih bagus performanya disini dibanding pemeran2 lainnya… and the world sees that clearly 🙂

    googling aja dan anda akan menemukan bahwa 90% orang MEMANG lebih memuja Joker dibanding Batmannya sendiri.

    Kudos to Heath Ledger!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *