Semalam, saya kedatangan tamu spesial. Seorang kawan yang singgah menjelang tengah malam dan membawa berkotak-kotak cheese cake. Kamar seorang teman pun disulap jadi tempat pesta kecil. Berempat, kami duduk melingkar sambil ngobrol ngalor-ngidul.
Sampailah kami ke tema “bagian tubuh yang paling disukai”. Saya menunggu kawan saya mengucapkan “mata”, karena ia punya sepasang mata yang indah dan berbinar, atau “kulit”, karena kulit coklatnya sangat eksotis.
“Kaki,” ia menjawab mantap. Tanpa menunggu kami bertanya, ia melanjutkan, “karena kaki ini sudah membawa saya ke mana-mana.”
Jawaban itu membuat saya terdiam. Tiba-tiba, saya teringat pada sebuah mimpi yang belum terwujud. Berkeliling dunia.
Beberapa bulan lalu, saya merasakan nyeri di kaki kanan saat melakukan aktivitas sesederhana turun dari tempat tidur dan berjongkok. Saya mencoba mengobati diri sendiri dan mencari informasi di internet. Setelah seminggu tidak kunjung sembuh–malah bertambah parah–saya pun pergi ke rumah sakit.
Menanti vonis dokter di ruangan berbau steril adalah sesuatu yang sangat menyiksa. Sambil memerhatikan dokter memeriksa kaki saya, saya bertanya-tanya, apa yang akan terjadi jika kaki saya mengalami sakit serius, misalnya Osteoporosis. Sambil menunggu hasil CT-scan, saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika dalam usia semuda ini saya divonis menderita penyakit tulang yang berbahaya.
Untunglah, kekhawatiran saya tidak menjadi kenyataan. Saya keluar dari rumah sakit dengan sebungkus obat dan wejangan dari dokter agar saya rutin berolahraga–terutama jalan kaki–tiga kali seminggu. Ternyata sakit yang saya alami disebabkan kurang berolahraga dan asupan kalsium yang kelewat rendah.
Awal Oktober, seorang kawan memberitahu bahwa sebuah acara akan diselenggarakan di Karawaci, Tangerang. Pengunjung mal yang menghadiri event tersebut bisa memeriksakan tulang secara gratis, mengecek takaran kalsium harian mereka, dan banyak lagi.
Saya tahu, biaya scan tulang di rumah sakit tidak murah. Sabtu, 8 Oktober, saya dan seorang teman berkendara ke Karawaci untuk menghadiri “Scan the Nation” yang diadakan oleh Anlene di salah satu mal terbesar di sana.
Hasil scan tulang (bone scan density) saya tak terlalu mengkhawatirkan, namun belum bisa dibilang bagus. Kekuatan tulang saya belum melampaui titik aman, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa jumlah kalsium yang saya konsumsi setiap hari belum sepadan dengan kalsium yang dibutuhkan tubuh saya.
Asupan kalsium harian yang dibutuhkan tubuh: 600 miligram/hari.
Hasil tes asupan kalsium harian saya: 492 miligram/hari.
Usai memeriksakan tulang dan asupan kalsium, saya tidak segera beranjak. Banyak sekali informasi mengenai kesehatan tulang, penyakit tulang (khususnya Osteoporosis) serta tips untuk menjaga kekuatan tulang yang saya dapatkan dari acara yang berlangsung selama dua hari itu. Semakin saya membaca, semakin saya sadar, betapa minimnya pengetahuan saya akan Osteoporosis, padahal penyakit ini bisa mengancam siapa saja.
Lalu, bagaimana dengan orang-orang lain yang tidak paham tentang hal ini dan tidak menjaga kesehatan tulang sebagaimana mestinya? Padahal, banyak dari kita yang setiap hari menumpukkan beban ke kedua kaki ini, lewat berbagai aktivitas dan gaya hidup yang kita jalani, tanpa ingat untuk memelihara kesehatannya. Kebiasaaan sesepele mengenakan sepatu berhak tinggi dan malas berolahraga bisa menggerogoti tulang dari dalam, dan kita tak pernah menyadarinya.
Dan mimpi-mimpi itu.
Mimpi saya untuk melihat dunia. Bucket list berisi nama-nama benua dan negara yang belum saya kunjungi. Semua takkan ada gunanya jika kedua kaki ini tak sanggup menghantar saya ke tempat-tempat itu.
Saya ingin menginjak benua Eropa dengan kedua kaki ini. Saya ingin menendang salju di puncak Himalaya dengan kaki ini. Saya ingin berlarian di padang rumput Afrika dengan kaki-kaki ini. Saya akan menjaga mereka karena hanya kaki-kaki inilah yang akan membawa saya melihat dunia. Merekalah penyangga impian-impian saya.
“Apa mimpimu?” barangkali sebuah pertanyaan yang sering Anda temui. Kini izinkan saya menanyakan yang kedua: “Siapkah Anda meraih mimpi-mimpi tersebut?”
Are you ready for your dreams?
And for those who dare to answer “yes”, here’s an advice.
Love your body. Love your bones.
*Informasi lengkap mengenai kesehatan tulang dapat disimak di http://www.tulangsendisehat.com
Thx kak bwt tulisannya, sgt bermanfaat… 🙂
sama2, thx for reading ya!