Sayang,
Pagi ini ranah maya menyuguhkan kejutan yang lebih manis
dari roti tawar berselimut cokelat.
Ditemukan sebuah cincin di perairan pulau
yang katanya menjadi kediaman para dewa
Di sana terukir lambang keluarga, dua nama dan satu usia
Perlambang cinta yang lama dan tak sia-sia.
Sayang,
Pagi ini cincin yang terdampar membuatku tahu
Aku ingin kau yang ada di sampingku
Waktu putih rambut kita dan berkerut jari kita
Meniup lilin yang banyak jumlahnya
Saat merayakan hari jadimu ketujuhpuluhdua
Sambil membisikkan doa agar selalu kita bahagia.
Sayang,
Pagi ini doaku sederhana saja
Semoga kita abadi.
(Cincin ditemukan di Ungasan, Bali. Tidak ada kabar tentang keberadaan pemiliknya.)